THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 28 Juli 2010

Unsur Penyusun Senyawa Organik

Judul: Unsur Penyusun Senyawa Organik

Tujuan: Menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik

Landasan teori:

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.

Dalam kimia, hidrokarbon merupakan sebatian kimia yang mengandungi hanya karbon (C) dan hidrogen (H). Ia semua mengandungi rangka tunjang dari karbon dan atom hidrogen lekat pada rangka tunjang tersebut.

Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Karbon merupakan unsur non-logam, bervalensi 4, dan memiliki beberapa alotrop, termasuk grafit dan intan.

Karbon terdapat di dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur lain, membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui.

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.

Alat dan bahan:

  1. Statif
  2. Gelas kimia
  3. Plastisin
  4. Telur mentah
  5. Tabung reaksi
  6. Sumbat tabung reaksi
  7. Selang
  8. Serbuk tembaga (II) oksida (CuO)
  9. Air kapur
  10. Klem
  11. Pembakar spiritus
  12. Pipet tetes
  13. Pinset
  14. Kertas kobalt
  15. Spatula

Cara Kerja:

  1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering, kemudian masukkan ke dalamnya telur mentah yang telah dikocok tingginya sekitar 3 cm.
  2. Tambahkanlah serbuk tembaga (II) oksida (CuO) kira- kira seujung spatula. Guncangkanlah tabung reaksi, sehingga kedua bahan tersebut dapat tercampur.
  3. Susunlah alat- alatnya yang terdiri dari statif dan klem.
  4. Tutup tabung reaksi dengan sumbat tabung yang telah terdapat selang di bagian tengahnya dan apabila terdapat lubang atau celah pada penutup tabung reaksi tersebut, tutupilah menggunakan plastisin. Jangan sampai ujung selang mengenai campuran zat tersebut, sedangkan ujung selang yang lain dimasukkan ke dalam gelas kimia yang di dalamnya terdapat air kapur.
  5. Nyalakan lampu spriritus.
  6. Panaskan tabung perlahan- lahan hingga terjadi reaksi.
  7. Lalu amati perubahan yang terjadi pada air kapur yang terdapat di dalam gelas kimia yang berisi air kapur.
  8. Sambil mengamati air kapur yang terdapat dalam gelas kimia tersebut, kita juga harus mengeringkan kertas kobalt dengan lampu spiritus yang sedang digunakan untuk memenaskan tabung reaksi, agar kertas kobalt yang tadinya berwarna merah muda (ping) dapat berubah menjadi biru.
  9. Setelah pemanasan terhadap tabung reaksi dianggap telah cukup, maka segeralah mencabut sumbat tabung dan mengangkat selang yang terdapat di dalam gelas kimia yang terisi air kapur.
  10. Lalu amati apakah terdapat uap air di dalam tabung reaksi atau tidak, dengan menggunakan kertas kobalt.
  11. Oles- oleskan kertas kobalt dengan dibantu oleh pinset ke dinding bagian dalam tabung reaksi.
  12. Amati perubahan warna pada kertas kobalt.

Hasil Pengamatan:

  1. Dalam percobaan ini menunjukkan adanya unsur hidrogen dan karbon dalam senyawa organik.
  2. Adanya unsur hidrogen dalam sampel.

Buktinya: Adanya perubahan warna pada kertas kobalt yang tadinya berwarna biru menjadi warna merah muda (pink).

  1. Adanya unsur karbon dalam sampel.

Buktinya: Adanya Perubahan pada air kapur pada gelas kimia yaitu air kapur menjadi keruh.

Kesimpulan:

Kegiatan di atas membuktikan bahwa dalam sampel organik terdapat unsur C dan H. Buktinya Pembakaran senyawa karbon membebaskan gas karbondioksida dan uap air. Adanya gas karbondioksida menunujukkan bahwa di dalam senyawa tersebut terdapat unsur karbon. Adanya uap air menunjukkan bahwa di dalam senyawa karbon terdapat unsur hidrogen.

Senyawa organik yang digunakan sebagai sampel memiliki unsur hidrogen dan karbon. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel yang kita gunakan merupakan senyawa hidrokarbon.

Ø DOKUMENTASI

0 komentar: